Kamis, 17 Mei 2012

Persaingan SNMPTN Tulis Lebih Ketat Ketimbang Undangan

(Unila): Tingkat persaingan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur tulis dinilai lebih ketat jika dibandingkan SNMPTN jalur undangan. Tak hanya berkemampuan akademik, peserta SNMPTN tulis harus cerdik dalam hal memilih program studi yang paling tepat bagi kemampuan dirinya karena salah dalam menentukan pilihan dapat berbuah kegagalan.

"Dalam memilih program studi pada SNMPTN tulis peserta tidak hanya bicara soal keinginan mereka saja," ujar Ketua Panitia Lokal SNMPTN Bandar Lampung Hasriadi Mat Akin ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/5).

Selain faktor keinginan, lanjut Hasriadi, para peserta harus pandai mengukur kemampuan diri sendiri. Setelah itu barulah pemilihan program studi dapat dilakukan dengan menyesuaikan antara keinginan dan kemampuan. Mereka yang gagal dalam SNMPTN tidak bisa dibilang sepenuhnya bodoh atau tidak berkemampuan akademik. Sebagian gagal justru karena gagal dalam memilih program studi yang kompetitif bagi kemampuan dirinya. terutama mereka yang cenderung memaksakan dirinya.

Pembantu Rektor I Bidang Akademik Unila ini mengatakan, proses penilaian SNMPTN berlangsung secara simultan, hal ini berbeda dengan jalur undangan yang dilakukan secara bertahap sehingga dalam SNMPTN tulis tingkat persaingan antarpeserta jauh lebih tinggi.

"Anda yang gagal pada persaingan program studi pilihan pertama secara otomatis akan dimasukkan komputer pada persaingan dalam program studi pilihan kedua. Sementara dalam SNMPTN undangan proses pemilahan pilihan pertama dan kedua dilakukan terpisah," urainya.

Untuk Unila, dari 33 ribu pemilih pada tahun lalu hanya diterima tak sampai 2.500 peserta. Untuk Fakultas Kedokteran Unila sebanyak 1.600 pendaftar berkompetisi dalam memerebutkan 40 kursi yang disediakan. "Nah data seperti ini juga harus dicermati peserta dengan baik," paparnya.

Sementara untuk mengukur kemampuan, kata Hasriadi, peserta dapat melakukan latihan soal SNMPTN terdahulu karena tingkat kesulitan setiap tahun tidak akan jauh berbeda. Peserta juga dapat mengikuti try out yang lazim diselenggarakan berbagai lembaga pendidikan.

Hasriadi mengingatkan, sistem penilaian SNMPTN sejak tiga tahun terakhir ini menuntut keseimbangan dalam mengerjakan soal, artinya strategi memfokuskan diri pada mata pelajaran tertentu yang paling dikuasai sudah tidak tepat lagi untuk digunakan.

"Anda sangat mahir dalam mata pelajaran tertentu tapi sangat lemah di mata pelajaran lain juga dapat berbuah kegagalan," pungkasnya.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini menambahkan, berdasarkan data panitia pada Senin sore jumlah pendaftar sudah melampaui angka 1.600 pendaftar. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya mengingat waktu pendaftaran belum sampai satu pekan dibuka. [Mutiara]

Sumber : unila.ac.id